*Lauren*
Aku membuka mata dan memperhatikan ruangan yang terselimuti sinar pagi yang lembut. Sesuatu saat, pikiranku benar-benar kosong, tidak sadar akan alasan di balik kehangatan kulitku atau kusutnya seprai di sekelilingku. Namun saat aku mulai benar-benar terbangun, kenangan pun mulai datang—rasa tangan yang menjelajah ke mana-mana, bisikan di leherku, dan rasa garam di bibirku.
Lukas.
"Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan?" gumamku pada kehampaan di sampingku, suaraku hilang di antara seprai yang berada di sekelilingku.
Dengan setiap denyut jantungku, potongan-potongan malam sebelumnya menyatu, membentuk gambaran tentang kelalaian semalam dan menyoroti gairah yang kini terasa asing di keheningan pagi. Sinar matahari menari di kulitku, menyalakan jejak di mana sentuhannya pernah ada, dan aku menggigil, tidak karena dingin tapi karena kebingungan yang menyelimuti diriku.