*Lauren*
Warna-warna matahari terbit mengalir di langit, kanvas merah muda dan emas yang memantul dari gelombang kecil yang lembut. Desir lembut laut adalah suara yang menghibur saat saya berjalan di sisi Lucas, kehadirannya sehangat sinar matahari pertama.
Kedamaian menyelimuti saya seperti angin sepoi-sepoi, membawa pergi sisa-sisa kehidupan lama saya—pesta-pesta di NYC, sendok perak, tawa hampa, dan segala yang terjadi setelahnya.
"Pagi yang indah," gumam saya, suara saya hampir tidak terdengar. Tidak perlu berbicara keras, ini hanya kami dan irama pasang surut.
"Setiap matahari terbit punya ceritanya sendiri," balas Lucas, rambut hitamnya kusut oleh angin laut. Dia terlihat sangat di tempatnya di sini, dengan kulit yang cokelat keemasan berkilau lembut di bawah cahaya fajar. "Senang kamu di sini untuk berbagi kali ini denganku."