*Michael*
Matahari terbenam di bawah cakrawala, mengecat langit dengan warna jingga yang berapi dan merah muda mendung saat aku memasuki jalur masuk, kerikil berderak di bawah ban SUV-ku. Hari di spa telah panjang dan melelahkan—kontraktor terlambat jadwal, dan pengiriman ubin untuk sauna baru tiba dengan setengah potongan hancur berkeping-keping seperti tulang yang rapuh.
Aku keluar dari kendaraan, menggerak-gerakkan bahu untuk mengurangi ketegangan yang telah menetap di sana seperti tamu yang tak diinginkan. Saat aku berjalan menuju bungalow, aroma melati dari taman sedikit sekali menenangkan urat sarafku yang tegang. Kata-kata Reggie bergema dalam pikiranku, irama yang terus-menerus dari kecurigaan. Lauren. Bisakah dia benar-benar terlibat dalam kekacauan ini?