*Shelby*
Suara ritmis napas si kembar yang teratur akhirnya menandakan penyerahan mereka pada tidur siang, memberikanku gencatan senjata sementara di medan pertempuran harian ruang tamu kami.
Saya memperhatikan dada mereka naik turun lewat video feed, hati saya penuh kedamaian yang hanya diketahui seorang ibu saat anak-anaknya tenang.
"Syukurlah mereka tidak melawannya hari ini," gumam saya. "Kita mungkin tidak akan punya banyak waktu tidur siang di masa depan mereka. Mereka penasaran dan benci ketinggalan apa pun meskipun hanya sekejap. Saya yakin itulah sebabnya mereka mengobrak-abrik tubuh saya dan mencakar jalan mereka ke dunia secepat mungkin."
Tawa keras Michael bergema di dinding ruang tamu, "Kamu tidak salah. Mereka benar-benar liar. Mereka mendapatkannya dari ibu mereka."
