*Shelby*
Suara dering mangkuk sereal dan derap langkah kecil adalah simfoni lembut keesokan paginya, kontras yang mencolok dengan arus pikiran keras yang menderu di pikiranku. Aku secara robotik melalui rutinitas sarapan dengan si kembar, memikirkan kembali malam dengan Michael. Aku benci tidur dengan kebencian di antara kami, tapi aku lebih benci bahwa dia tampaknya tidak percaya padaku. Sisi tempat tidurnya kosong pagi itu, seprainya tidak tersentuh sejak dia tampaknya bangun dan pergi tanpa sepatah kata pun.
"Mam, tambah sereal!" suara Amelia menarikku kembali ke masa kini, tangannya yang kecil terulur meminta mangkuk.
"Segera datang, sayang," jawabku, memaksakan senyum untuknya saat aku menaburkan beberapa puff coklat lebih ke dalam susu.
Saat itulah ketukan terdengar—ketukan tajam yang seakan bergema di dinding. Aku terlonjak di kursiku, sendok beradu dengan mangkuk. "Hanya pintu," gumamku di bawah napas, merasa bodoh karena lonjakan adrenalin. Apa yang terjadi padaku?
