Michael
"Ugh," rintihku bergema di sekeliling ruangan saat aku bangun, dentuman keras jantungku di telinga mengingatkan akan pertengkaran dan akibat yang menantiku. Sakit kepala adalah karma karena sudah meninggikan suara pada Shelby. Dia tidak pantas mendapatkan itu.
Aku menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk memulai proses memohon maaf. Aku menuju ke kamar mandi, melepas pakaian, dan menghidupkan air sepanas yang kuat kutahan. Panasnya membakar kulitku dan melonggarkan otot-otot, membuatku merasa bersih dan baru. Ini juga membuatku berpikir betapa beruntungnya aku karena Shelby masih menginginkanku setelah segalanya, bahwa dia telah memilihku dari semua ikan di lautan.
Ketika aku keluar, aku menyikat gigi dan meminum dua aspirin, lalu menuju ke dapur untuk menyiapkan pot kopi.
