*Shelby*
Gedung Express Air sudah benar-benar kosong ketika saya tiba di sana. Rasanya hampir aneh mendengar suara langkah kaki sendiri di ubin marmer, bergema di langit-langit yang tinggi. Saya menekan tombol lift, dan pintunya langsung terbuka, seolah-olah telah menunggu di sana hanya untuk saya.
Lampu masih menyala ketika saya keluar dari lift di lantai atas, dan saya bisa melihat Michael duduk sendirian di kantornya, menatap melintasi ruangan kosong ke arah tak ada apa-apa. Bruce yang diserang jelas sangat mengganggunya.
Michael mengambil tegukan lambat dari wiski di tangannya ketika saya berjalan melewati pintu kaca yang memisahkannya dari sisa ruang kantor.
"Hey, Michael. Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu mendapat kabar soal Bruce?" saya bertanya.
Michael sedikit tersentak ketika saya berbicara; dia terlalu tenggelam dalam pikiran sehingga tidak melihat saya masuk.