```
Saya berkedip beberapa kali sebelum membuka mata. Semua terasa asing, namun rasa sakit yang baru saja saya rasakan segera hilang.
Saya tidak lagi berada di kamar tidur bersama Rosalie. Alih-alih, saya berbaring di sebuah padang rumput yang penuh dengan rumput hijau yang lembut dan bunga ungu terang yang bertebaran di pemandangan. Di atas saya, langit biru terang memberikan latar belakang yang indah untuk awan putih yang berarak malas.
Mengangkat diri saya untuk duduk, saya melihat sebuah kuil kecil di kejauhan. Tempat itu segera mengingatkan saya pada kuil yang saya kunjungi bersama Rosalie beberapa hari lalu, meskipun saya tidak yakin itu kuil yang sama.
Berdiri, saya berjalan menuju kuil, bertanya-tanya apa yang mungkin saya temukan di dalamnya. Bangunan itu memanggil saya, fasade batunya berkilau dibawah sinar matahari yang terang seolah sedang bercahaya.
