Sudut Pandang Ethan
Serigalaku berlari di atas tanah yang tidak rata, menghindari pepohonan dan merunduk di bawah dahan yang dipenuhi duri lebih panjang daripada ibu jariku sambil mengejar prajurit musuh terakhir. Pasukan kami telah membuat mereka terdesak, dan kami bertekad untuk terus mengejar mereka sampai kami dapat mengusir mereka sepenuhnya.
Jika mereka terus mundur dengan cepat, dalam waktu dekat, perang akan segera berakhir.
Aku merasakan rasa tanah dan darah di mulutku, bersama dengan bulu yang kusut dan otot yang robek, tapi aku tak peduli. Aku akan berlari semalaman sampai aku menangkap salah satu bajingan ini, dan kemudian, aku akan mengisi mulutku lagi, menggigit dan merobek sampai lawanku tak lagi berontak.
Jika itulah satu-satunya cara untuk memastikan lawan mundur dan tak pernah kembali, maka biarlah demikian.