**Sudut Pandang Rosalie**
Ada sejuta hal dalam pikiranku. Hal terakhir yang kubutuhkan adalah anakku terjebak di antara dua bersaudara yang berperang.
Ketika aku akhirnya berbaring, aku merasa gelisah. Aku melihat diriku ditarik ke dua arah yang berbeda sampai aku hancur berkeping-keping.
Siapa pemenang dalam keadaan ini?
Aku tidak tahu—tapi yang pasti bukan aku.
Aku sangat lelah dan akhirnya bisa tenggelam ke dalam kegelapan.
Tidak yakin berapa lama waktu berlalu, akhirnya, aku terbangun.
Pertama-tama, aku bingung di mana aku berada.
Aku tidak berada di pondok tempat aku tinggal selama beberapa bulan terakhir. Sinar matahari menyinari melalui gorden yang tidak kukenal, dan aku ingat.
Aku ingat rumah baru. Aku ingat pengkhianatan baru.
Namun, setelah beristirahat, kepalaku jernih—terlepas dari situasi, aku tidak bisa terus tinggal bersama Soren dalam jangka panjang.
