Namun, kesendirianku tidak berlangsung lama.
Malam tiba cepat di atas kawanan, dan tak lama setelah Estrella meninggalkan kamar, aku mendengar ketukan di pintu.
"Nona Rosalie, bisakah kami masuk?"
Itu adalah Ny. White lagi, bersama dua gadis muda lainnya.
"Tentu, silakan!" sahutku sopan. Aku masih belum terbiasa dilayani.
Salah satu dari gadis muda itu meletakkan beberapa salad di hadapanku. Perintah dokter harus diikuti, jadi aku mulai makan sambil mengamati sisanya yang bekerja di kamarku. Seperti terakhir kali, mereka menyalakan lilin, mengalirkan air panas, dan menambahkan kelopak bunga.
Ny. White memperhatikan bahwa aku telah menaruh piringku, jadi dia berjalan mendekat untuk membantuku masuk ke dalam bak mandi
"Aku… bolehkah aku melakukannya sendiri?" aku bertanya kepada Ny. White dengan sebanyak mungkin keberanian yang bisa kupungut.
"Nona Rosalie, tugas kami untuk mempersiapkanmu…"
"Aku bersikeras. Tolong?"