Danika masih dalam keadaan terkejut ketika dia mengikuti raja. Bergerak ke kamar tidur keempat.... Bergerak menuju Kamar Kerajaan....!
Air mata mulai menghanguskan bagian belakang matanya saat akhirnya meresap masuk. Isak nafas, dia merindukan itu.
Aroma bunga dari sebuah kamar tidur Kerajaan. Ruang yang luas. Kamar tidur yang besar. Dia merindukan semua ini dan sekarang, dia akan dipindahkan ke sebuah kamar tidur Kerajaan di kamar kerajaan.
Mereka melewati koridor lain dan Danika mencoba sebaik mungkin untuk tidak panik karena panggilan darinya, dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.
Menghukumnya? Kali ini dia tidak tahu apakah ini hukuman karena cara dia menyentuhnya di pengadilan atau hukuman karena nama yang Remeta panggil kepadanya.
Ketika mereka melewati koridor lain, dia melihat langkahnya menjadi lebih lambat, napasnya sedikit tidak normal seolah-olah dia baru saja berlari satu mil.
