```
Raja Lucien telah tertidur ketika dia merasakan tubuh di bawah kepalanya bergerak.
Dia terbangun dan mengangkat kepalanya dari perutnya untuk menatap Danika. Tangannya masih menggenggam tangannya. Raja Lucien tahu bahwa tengah malam sudah lama berlalu, namun dia tidak memikirkannya.
Mata Danika yang bengkak perlahan terbuka, dia menatapnya. Matanya terlihat sangat lelah dan mengantuk.
"Raja saya..." Dia berbisik dengan lelah.
"Aku tidak ada di sini." Dia bergumam. Dia tidak pernah berharap untuk tinggal sampai dia terbangun. Dia tidak seharusnya tahu bahwa dia ada di sini.
Matanya berkedip lambat, "Tidak... Aku tahu kau ada di sini..."
Dia mengalihkan pandangannya. "Tidak masalah. Kau terlalu banyak diberi pil dan ramuan, kau tidak akan ingat apa-apa di pagi hari."
"Aku ingat... yang terakhir kali."
"Kamu ingat?"
"Ya... Kau bilang kau sudah lupa... bagaimana rasanya tertawa..."