Sudut Pandang Blake
Setelah Catherine pergi, aku tidak lagi ingin bekerja. Aku menyalakan rokok, menghisap beberapa kali, dan melihat ke arah pintu yang tertutup.
Pintu itu tidak terbuka lagi sampai tengah malam. Itu berarti dia menyerah untuk membuat kesepakatan denganku. Saat memikirkan hal ini, aku menjadi semakin kesal.
Dia sangat konyol. Dia bertingkah seolah tidak ada yang pernah terjadi setelah menggoda aku.
Pagi berikutnya, dia menggandeng tangan Hedwig dan berjalan masuk ke ruang makan. Aku duduk di meja makan. Noah sedang duduk di sebelahku, sudah mulai sarapan.
"Selamat pagi, ibu!" Noah menyapanya dengan senyuman.
"Pagi!" Catherine mengelus kepala Noah.
"Noah, semalam aku bermimpi tentangmu!" Hedwig berkata dengan senyum.
"Aku sedang apa?" Noah bertanya dengan penasaran.
Hedwig segera menyahut keras, "Kamu sedang buang air besar di atas tempat tidur dalam mimpiku. Baunya sangat busuk sampai aku terbangun."
