Chapter 22 - Bab 22

Sudut Pandang Blake

Setelah Catherine pergi, akhirnya aku punya waktu untuk sendirian dengan Hedwig.

Saat ini, aku berada di ruang tamu vila tepi danau ini, melihat si kecil tertidur lelap dalam pelukanku.

Wajah kecil Hedwig sungguh halus dan cantik. Dengan mata yang tertutup, bulu matanya yang tebal dan panjang benar-benar terlihat menonjol.

Tanpa sadar aku memperlambat nafasku. Ini adalah putri kecilku.

Aku bukanlah pria yang menyukai anak-anak kecil.

Tapi memandang Hedwig, aku merasa dia adalah hadiah dari Dewi Bulan. Dia adalah harta karunku.

Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaanku dengan kata-kata. Tidak ada kata yang bisa menyampaikan kebahagiaan dan kepuasan di hatiku. Senyumku tak bisa kupendam.

Pada saat ini, aku tidak bisa menahan diri. Aku tidak bisa mengontrol kegembiraan di dalam diri.

"Hedwig... Sayangku..." bisikku pada si kecil di pelukanku, mencium keningnya berulang kali.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS