POV Catherine
Setelah aku selesai sarapan, aku berencana menanyakan pada Gina tentang asal-usul kalung tersebut.
Kemarin aku bertengkar hebat dengan Gina di peluncuran produk. Namun, kami telah membuat kesepakatan. Oleh karena itu, aku harus tetap memenuhinya.
Aku menelepon Gina di perjalanan, dan dia mengangkatnya.
"Apa yang kamu inginkan?" Gina berpura-pura tidak tahu.
"Kamu pikir apa? Apakah menurutmu kamu tidak berhutang penjelasan padaku tentang kalungku?" Aku membenci nada pura-puranya. Kami sudah mencapai kesepakatan. Apakah sekarang dia akan berlaku tidak tahu malu?
"Datang ke tempatku, dan akan kuberitahu." kata Gina.
Aku mengemudi ke hotel bintang lima yang disebutkan Gina. Setelah memarkir mobil, aku segera berlari ke lift di aula.
Aku sangat cemas, karena aku ingin tahu kebenarannya dengan sangat.
Saat aku sampai di ruangan pribadi mewah di lantai teratas, aku melihat pintu tidak terkunci. Maka, aku mengulurkan tangan dan mendorong pintu terbuka.
