POV Catherine
Segera kusambut Hedwig dengan pelukan dan mencium pipinya. "Bukankah kamu punya ayah juga, sayang?"
"Ayah saja tidak cukup. Aku mau kalian berdua!" seru Hedwig serakah.
Noah mendengus, "Hedwig yang bodoh. Kapankah kamu belajar untuk mandiri? Aku melihatmu makan setiap hari, tetapi tak pernah melihatmu bertumbuh."
Tak bisa kuhalangi tawa kecilku saat melihat Noah menggoda Hedwig lagi.
Hedwig menatap Noah dengan tajam. "Aku rindu ibu. Apa salahnya itu?"
Kutoleh ke Noah dan berkata, "Sudahlah. Berhentilah bicara seperti itu pada Hedwig. Hedwig sedang sakit beberapa hari yang lalu, dan aku tidak ada di sampingnya. Aku sangat menyesal."
Noah langsung tersenyum lebar. "Ibu, Anda tak tahu betapa. Saat dokter merawat Hedwig, dia terus menjerit, 'Ayah, sakit!' Jeritannya begitu keras!"
Kulihat wajah Hedwig yang masih sedikit pucat, dan hatiku terasa perih.