Suasana di ruangan itu sangat memberatkan dirinya saat dia menunggu dengan napas tertahan untuk kembalinya Tetua.
Ruangan itu tetap sunyi senyap, terkecuali nafas berat ayahnya saat dia berjuang dengan kemarahannya sementara matanya seolah menembus jiwa Ann.
Ann tidak takut pada ayahnya, tetapi kebencian yang intens yang diarahkan padanya sedikit banyak mengganggu. Dia cukup yakin bahwa jika dia berada di sini sendirian tanpa Adam di sisinya, ketidaknyamanannya akan terlihat jelas.
Ann melirik ke arah Ada yang berdiri, masih membeku dalam pose yang rumit dan berakar di tempat antara dua golem yang gagah.
'Saya harus mengatakan itu cukup perbaikan dari perilaku normalnya,' Maeve terkekeh sebelum menambahkan dengan penuh pikiran, 'Saya bertanya-tanya apakah Tetua akan mengajari kita cara melakukannya juga? Itu bisa sangat berguna...'
