[Konten Dewasa]
"Itulah yang saya maksud, Putri." Adam tersenyum lebar.
"Kamu harus berhenti memanggil saya seperti itu sebentar lagi, tahu?" Ann tertawa saat dia berusaha menahan rasa panas yang menyebar melalui tubuhnya saat tangan Adam dengan lembut membelai punggungnya.
"Apa? Putri?!" Dia bertanya dengan kemarahan pura-pura, "Aku tidak akan pernah berhenti memanggilmu seperti itu. Kamu mungkin Ratu-ku di depan umum tetapi di balik pintu tertutup dalam privasi kamar tidur kita... kamu akan selalu menjadi putriku." Dia menggeram serak.
Panas yang menyala-nyala di matanya saat dia menatapnya dengan tajam membuat Ann menelan ludah gugup. Ada sesuatu tentang cara matanya menggelap saat dia menatapnya seperti ini yang tak pernah gagal membuatnya gila karena hasrat.
"Kamu setidaknya bisa biarkan saya mandi dulu sebelum kamu mulai dengan dorongan binatangmu yang cabul itu, tahu," keluh Ann dengan riang.
