```
Narcissa tampak telah mencapai titik di mana ia tidak lagi berusaha untuk melawan yang tak terhindarkan, dan ia bersandar ke belakang dalam posisinya di lantai dengan santai seiring ia mendongakkan dagu dengan angkuh dan terkikik.
"Banyak yang harus diungkapkan, namun darimanakah saya seharusnya memulai?" Ia terkikik sorai kepada dirinya sendiri.
"Coven. Apa rencanamu dan siapa yang kau layani?" kata Leopold dengan nada dingin, awan gelap tampak menyelimuti wajahnya saat ia menatap tajam perempuan yang pernah ia panggil istrinya.
Ia tersenyum lebar kepada Leopold dan mendesah teatrikal.