Becca.
Setelah gelato, James mengantarkan kami ke sebuah ruang kerja yang nyaman, dipenuhi dengan buku dan perabot yang nyaman juga. James menuangkan minuman setelah makan malam—grappa—dan kami duduk di dua sofa, James di sebelahku, Sofia di sebelah lain di loveseat.
"Apakah kamu siap bangun dan melakukan semua ini lagi besok?" Sofia bertanya sambil mengedipkan mata pada kami. "Ada penghormatan di Katedral sebelum misa, bukan?"
Aku mengerang dan menyandarkan kepala ke bahu James. "Kakiku tak akan pernah bertahan."
"Mungkin saya bisa menyarankan flat shoes?" kata James.
Sofia dan aku sama-sama menatapnya dengan horor.
"Gigit lidahmu, pak! Flat shoes. Di pemakaman Italia. Mama tercinta saya mungkin tengah berguling di dalam kuburnya," jawab Sofia, sambil membuat tanda salib.
"Aku tidak ingin membuat pamanmu malu di pemakamannya sendiri karena aku berpakaian tidak pantas," tambahku.
