Becca.
Aku tidak tahu apa yang kuharapkan ketika Neal bilang dia punya rumah di pulau, tapi pastinya bukan sebuah pulau kecil yang terpencil di lepas pantai Selandia Baru, terputus sama sekali dari dunia luar.
Padahal itu seharusnya adalah hal yang paling masuk akal.
Saat kami tiba di sini, aku sedikit terkejut betapa terpencilnya tempat ini. Air biru jernih mengelilingi pulau, dan dengan segala kehijauan di sekitar, itu menambah suasana yang menenangkan.
"Ini indah," gumamku pelan sebelum memalingkan pandanganku ke Neal, yang berdiri di belakangku. "Bagaimana sih kamu menemukan tempat ini?"
Dia mengangkat bahunya, menengok kecil rumah kayu dengan jendela besar yang menghadap laut hanya seratus kaki jauhnya. Rumah itu tidak terlalu besar, bahkan, itu mengingatkanku pada apartemen kecil yang pernah kubagi bersama Tally dulu.
"Itu dijual, dan aku membelinya," gumamnya sebelum berbalik dan berjalan kembali ke luar.
