Allegra.
Apakah ini waktunya? Apakah Layla akan mengaku bahwa dia tidak mencintaiku lagi? Air mataku mulai mengumpul dan jatuh membasahi pipiku. Suasanaku yang sebelumnya gembira lenyap seketika, pudar menjadi tiada.
Hati terasa nyeri, dan aku mendengus, meskipun mencoba terdengar tercekat dalam kata-kata berikutnya. "Aku mendengarkan," bisikku. Beberapa helai rambut jatuh menutupi wajahku yang tak kusibakkan. Aku menggenggam tinju, menunggu dia mengatakan sesuatu. Apapun.
Jeda yang diberikannya terasa seperti berjam-jam. Akhirnya, dia memecah kesunyian dan berkata, "Allegra... Aku... aku telah berbohong." Itulah dia. Dia akan mengatakan dia tidak benar-benar mencintaiku. Aku menangis tercekik, sesuatu yang mungkin dia dengar.