```
"Pasti," dia menjawab.
"Apa?" Saya terkejut tanpa menyembunyikan rasa terkejut saya atas perubahan keputusannya yang mendadak.
"Kita memang sudah membuat kesepakatan. Kamu bisa keluar sesukamu. Aku akan memberitahu semua orang di rumah besar tentang perubahan aturan ini," dia menyatakan secara tegas.
"Benarkah?" Saya bertanya karena saya tidak bisa percaya.
Memang kita sudah membuat kesepakatan bahwa saya akan bisa keluar, tapi sekarang ini benar-benar terjadi, saya tetap terkejut. Setidaknya, saya benar dalam berpikir bahwa Bradon adalah orang yang menepati janjinya.
"Iya, tapi dengan satu syarat," dia berkata seolah memastikan bahwa saya masih mengingat kesepakatan yang kita buat.
"Kamu harus menemani saya setiap saat," saya melanjutkan ucapannya dengan enggan.