Tiba-tiba, ada ketukan di pintu kamar tidurku, dan aku kehilangan alur pikiranku. Aku menghela napas saat bangun dari tempat tidur dan menuju pintu.
"Lady Diana..." Jenna berkata kepadaku saat aku membuka pintu.
"Ya? Oh, ngomong-ngomong, kamu bisa memanggil aku Diana saja. Tidak perlu panggil 'lady' lagi dan kita bicara santai mulai sekarang, oke?" usulku sambil tersenyum.
"Kalau itu yang kamu inginkan..." dia setuju dengan ragu-ragu.
"Ada yang kamu perlukan dariku?" tanyaku penuh rasa ingin tahu.
"Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku akan menyiapkan makan malam untukmu di ruang makan," dia memberitahuku dengan sopan.
"Kamu cukup siapkan sesuatu yang sederhana untukku. Aku tidak pilih-pilih soal makanan," jawabku.
"Aku tidak bisa melakukan itu," balasnya dengan kilatan nakal di matanya.
Rasanya dia menyembunyikan sebuah rahasia besar. Hal itu membuatku penasaran, tapi bukan berarti aku sangat ingin tahu rahasia apa yang dia simpan.
"Dan mengapa itu?" tanyaku.