"Ahh…Ahh..." Saya mendesah lembut saat pinggulku mulai bergerak menggesek klitoris yang sudah mengeras ke jari-jarinya yang menjelajahi.
Tanganku terbang ke mulutku ketika saya sadar bahwa saya membuat suara yang begitu cabul. Itu sangat memalukan, tetapi terasa sangat nikmat yang tak tertahankan. Bradon jelas tahu apa yang dia lakukan saat jarinya bergerak menangkap lalu mencubit klitorisku berulang kali. Saya mendesah lebih keras ke tangan saya sambil berharap dia tidak jelas mendengar semua suara cabul yang saya buat.