Saya merasakan jantung saya berdegup kencang dan keras di dada saat mata saya tertumpu pada kartu yang baru saja dia geser keluar. Sejenak, benar-benar terasa seolah waktu melambat dan saya menggunakan momen itu untuk berharap keras bahwa apapun kartu yang Bradon tarik akan lebih rendah rankingnya dibanding ratu hati saya. Peluang berada di pihak saya namun perasaan was-was di belakang pikiran saya mengatakan bahwa saya mungkin bermain dalam sebuah permainan di mana saya ditakdirkan kalah.
"Siap?" Bradon berpaling dan bertanya kepada saya.
"Cepat balikkan saja," jawab saya dingin sambil mencoba menyembunyikan kegugupan saya.