Angin semakin kencang dan suhu udara turun. Saya tahu bahwa secara logis Bradon benar, kami seharusnya masuk ke dalam, tapi kekerasan kepala saya sudah mengambil alih.
"Tanganmu dingin…" katanya kepadaku dengan lembut.
"Berhenti mencoba mengalihkan topik…" Saya memperingatkan.
Pada saat ia mengangkat tangan saya ke bibirnya dan menciumnya, kata-kata saya terasa tersangkut di tenggorokan. Bibirnya lembut dan hangat dan sentuhan mereka di punggung tangan saya membuat bagian dalam tubuh saya bergetar. Meskipun saya tahu dia melakukan ini untuk mengalihkan perhatian saya dari mendesaknya untuk memberi jawaban, saya tidak bisa menahan dada saya yang menegang. Butuh usaha yang besar untuk menahan diri dari mendesah ketika saya merasakan ujung lidahnya yang basah bermain lembut di punggung tangan saya.
"Berhenti…" Saya berkata sambil berusaha menarik tangan saya.
