"Tolong... Ace..." bisikku penuh gairah saat aku memintanya untuk mendorong kontolnya ke dalam vaginaku.
"Aku akan mengentotmu dengan keras, Rina... jangan khawatir..." kata Ace dengan suara menggoda.
"Ahhh! Ya!" Aku menjerit.
Ace mendorong pinggulnya ke arahku saat dia membenamkan kontolnya yang tebal dan raksasa ke dalam lubang vaginaku. Aku menjerit dan mencakar lengan depannya dengan kuku.
"Aku akan memelukmu..." kata Ace menenangkan saat dia mulai menggerakkan kontolnya masuk dan keluar dari lubangku.
Itu terasa sungguh enak. Kontolnya sangat dalam, dan aku tidak ingin dia berhenti menabrakkan batang panasnya ke dalam diriku. Pinggulnya menekan pinggulku di antara dirinya dan dinding saat kontolnya menembus lubang cintaku. Aku bersyukur pada Ace karena memegangku tegak karena kakiku terasa sangat lemah. Tidak lama lagi tidak perlu bagi aku untuk mencoba bertahan berdiri ketika Ace mulai mengangkat kaki yang lain.
"Ace..." Aku berbisik namanya dengan terkejut.
