Ace tiba-tiba mendorong batang kontolnya yang raksasa ke dalam lubang vaginaku. Dorongan kerasnya mengubur kontol besarnya ke dalamku saat aku berteriak karena nikmat dari penetrasi pertamanya ke dalam lubang cinta yang sempit. Ace mengocok kontolnya masuk ke dalamku sebelum dia mulai memaju-mundurkannya di vaginaku. Gerakannya kasar, tapi aku merasa sangat nikmat. Aku sangat mendambakan dirinya, dan aku yakin dia merasakan hal yang sama denganku.
Desahan dan rintihan mesum kami bergema di seluruh kantornya. Mustahil bagiku untuk menahan suaraku. Kontol besarnya yang memukul cepat dan keras ke lubang basahku terasa terlalu nikmat untuk aku tahan desahan berahasratku. Aku akhirnya menjeritkan namanya dan mendesah keras saat kemaluannya mengaduk kelembapanku dan mengacaukan bagian dalamku. Sensasi kontolnya yang mengusap usap lubang vaginaku saat ia memompanya masuk dan keluar terasa sangat memabukkan.
"Oh...lebih keras...tolong..." Aku memohon dengan tidak malu-malu.