"Apakah ini alasan kamu mengundangku ke sini malam ini?" kata-kata itu terlepas dari bibirku sebelum aku bisa menahannya.
"Jika aku mengatakan ya, apakah kamu akan marah?" dia membalas pertanyaanku dengan pertanyaannya sendiri.
Pertanyaan bagus. Mungkin, aku akan sedikit marah jika aku belum mulai merasa begitu sejak tadi.
"Tidak tahu..." gumamku.
"Kamu sangat lucu," ujar Ace sebelum tersenyum sangat lebar padaku.
Dia mulai tertawa dan aku merasa amarahku cepat menghilang. Mungkin mustahil bagi saya untuk marah padanya tidak peduli apa yang dia lakukan.
"Lagu telah berakhir..." kuberitahu dia ketika lagu itu berakhir.
Pasangan lain membungkuk dan memberi hormat dengan sopan satu sama lain, sementara Ace tidak mau melepaskanku.
"Ace?" aku memanggil namanya dengan lembut dan bertanya-tanya.
"Ayo kita menari lagi," usul Ace.
"Umm..." gumamku ragu-ragu.