Tidak tahu apa yang harus saya lakukan, saya membiarkan tangan saya kembali ke sisi saya. Saya berdiri di depan lift tanpa tahu harus berbuat apa saat menyaksikan Ace berjalan menjauh dari saya. Aura yang dia pancarkan begitu dingin dan berjarak, membuatnya terasa mustahil untuk didekati.
"Kalau kamu punya waktu untuk merayu pria, sebaiknya fokuslah pada pekerjaanmu," kata Ace tanpa menoleh ke arah saya.
Saya menggigit bibir bawah saya saat perasaan bersalah membanjiri saya. Tangan saya mengepal erat di sisi saya saat tubuh saya bergetar karena amarah. Saya tidak marah pada Kyle atau Ace, saya hanya marah pada diri saya sendiri.
...