Tangannya tidak berhenti mengusap rambutku dengan nakal. Ace benar-benar dalam suasana hati yang baik dan positivitasnya mulai menular kepadaku. Tiba-tiba, Ace mengambil sehelai rambutku dan menempelkannya di bibirnya. Aku menatap saat dia mencium rambutku dengan lembut sementara jantungku berdebar kencang dan dadaku mengejang erat.
"Ace..." bisikku namanya pelan.
"Saya tidak melakukan ini pada anjing saya..." gumam Ace sambil matanya menetap pada helai rambut yang dia pegang di antara jarinya.
"Atau ini..." bisik Ace.
Tubuhku membeku saat kurasakan hangat tangannya di sisi leherku sebelum dia mulai mengusap sisi leherku dengan lembut menggunakan ujung jarinya. Wajahnya mendekat ke wajahku, dan tak lama aku merasakan hangat bibirnya di pipiku. Ciumannya lembut dan lebih nakal daripada menuntut. Aku merasakan panas menyambar ke wajahku, dan aku tahu bahwa aku mulai memerah dengan hebat.
"Atau ini..." bisik Ace lagi.
Kali ini bibirnya mendekati bibirku. Dia akan menciumku...