```
"Hmm…" Ace mengerang lembut sebelum ujung lidahnya mulai menjilat leherku.
"Tidak... aku sangat... berkeringat..." aku protes sembari mencoba mendorongnya menjauh dari diriku.
"Kamu selalu berbau dan terasa enak," bisik Ace dengan suara serak saat bibirnya meninggalkan leherku sejenak.
Seolah ingin membuktikan poinnya, dia dengan berani menjilat leherku sebelum melanjutkan dengan ciuman kecil ke tulang selangkaku. Saat lidahnya bergerak lincah menjilat dan merayu tulang selangkaku, aku mengerang saat napasku memburu. Tangannya meraih ke belakang punggungku untuk membuka kaitan braku dan dengan terampil melepaskannya dari lenganku dan tubuhku.
"Ace...tolong..." aku memohon dengan suara lemah.
Aku benci diriku sendiri dan betapa lemahnya aku terhadap seni godaannya. Aku benci bagaimana suaraku keluar terdengar manis dan terengah-engah seolah-olah aku sedang memintanya untuk terus melanjutkan daripada memohon agar dia berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan padaku.