Ivy.
Saya tidak yakin bagaimana perasaan saya seharusnya. Semalam, saya melakukan satu hal yang tidak saya harapkan untuk dilakukan dalam waktu dekat. Saya membiarkan diri saya terlalu lapar, dan pada akhirnya, saya berburu binatang lain yang disembelih tanpa ampun untuk memuaskan kelaparan yang menggali di dalam diri saya.
Setiap kali saya melakukannya, saya merasa bersalah. Karena itu adalah binatang lain yang kehilangan nyawanya karena apa adanya saya. Sedangkan para serigala tampaknya menganggapnya sebagai aspek alami dari kehidupan, saya tidak.
Saya adalah makhluk primitif.
Sesuatu yang dunia belum pernah lihat sebelumnya, setidaknya tidak dalam hidup saya atau nenek moyang saya. Saya berbahaya dan tak terduga, atau itulah kata-kata yang terus diulang oleh teman-teman saya. Seolah-olah saya salah ditempatkan di sini, dan seharusnya saya ada di tempat lain.
