Dua jam.
Itulah berapa lama Kate dan aku telah mengemudi dan pantatku terasa sakit dari perjalanan kami. Seharusnya aku menyarankan agar kita menggunakan mobilku karena mobil kompak kecil milik Kate tidak cocok untuk perjalanan jarak jauh.
Meskipun aku pendek dan mungil, aku memiliki kelebihan di bagian belakangku dan kursi itu membunuh bantalan ini.
"Sudah sampai belum?" tanyaku lagi setelah yang keseratus kalinya. Matanya perlahan menyipit saat dia menatapku dengan frustrasi.
"Kalau kamu tanya itu sekali lagi, demi Tuhan, aku akan menepikan mobil ini."
Tawa meledak dari bibirku mendengar komentarnya. Dia mengingatkanku pada ibuku ketika kami melakukan perjalanan dulu. "Maaf. Bagaimana kalau kita berhenti di pintu keluar berikutnya dan istirahat ke toilet sekaligus minum kopi?"