Pada saat kami tiba kembali di negara bagian, aku sangat lelah. Perjalanan pesawat kali ini tidak seperti yang lain, dan sebanyak aku berharap itu akan berjalan baik, aku tidak bisa tidak berpikir bahwa itu sebagian kesalahanku.
Aku tidak sejujur sebelumnya.
"Kita sampai," bisik Hale lembut di telingaku saat aku menatap ke arahnya. Aku masih terpencet erat melawannya di kursi belakang mobil saat kami mengemudi dari bandara ke rumah kawanan.
"Akhirnya," jawabku. "Aku tidak sabar ingin keluar dari mobil ini dan meregangkan kaki."
Terdapat keheningan mencekam saat mobil berhenti perlahan. Ketiga pria itu duduk tegak sebelum saling memandang. "Saat kita berhenti Ivy, aku ingin kamu tetap di dalam mobil."
"Apa?" tanyaku dengan kebingungan. "Kenapa?"
"Sekali-kali, tolong lakukan apa yang kamu diperintahkan. Tolong," pinta Damian dengan menghela nafas saat mataku bertemu dengan mata Hale dan dia mengangguk setuju.
"Oke. Aku akan tetap di mobil."