"Mom, apa yang sedang kamu bicarakan?"
Tidak pernah terlintas dalam benakku bahwa ibuku akan tahu tentang serigala dan menyembunyikannya dariku.
Ibu dan aku tidak pernah menyembunyikan apa pun satu sama lain sebelumnya.
"Sejujurnya, aku sudah tahu tentang hal-hal seperti ini. Aku seumuran denganmu saat aku mengetahui kebenarannya." Kata-kata lembutnya kali ini tidak menghibur, malah membuat rasa pengkhianatan semakin terasa.
Dia selalu menjadi batu karangku dalam situasi apa pun.
Mengetahui dia menyembunyikannya dariku, hatiku hancur.
"Mengapa tidak kau katakan kebenarannya padaku?" Kesakitan di belakang mataku mengancam akan meneteskan air mata saat aku mencoba memahami mengapa semua orang di sekitarku telah berbohong kepadaku.
"Ini rumit, Ivy." Ia menghela nafas lembut, "percayalah, sayangku, aku ingin memberitahumu berkali-kali dan aku tidak bisa. Belum lagi ayahmu melarangnya, dan aku sangat takut dia akan tepati janjinya dan membawamu pergi dariku jika aku melakukannya."