Suo Xiaoxiao belum tidur cukup semalam, dan sekarang ia bersandar dalam pelukan hangat kekasihnya. Menghirup aroma memikatnya, ia terlelap dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Cahaya matahari keemasan menembus celah-celah di antara pohon dan daun di hutan, dengan lembut menyinari wajah Suo Xiaoxiao yang murni namun menawan. Bulu matanya yang panjang dan tebal, layaknya sikat kecil, tertutup dengan lembut.
Jiang Yexun memandang gadis di pelukannya dengan mata penuh kasih sayang, terus menerus mengingat kilauan ceria di matanya saat ia menatapnya. Ia benar-benar menyukai anak muda terdidik ini, ingin memeluknya seperti ini seumur hidup.
Tidak! Ia harus bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak uang. Anak muda terdidiknya ini telah dimanja dan dibesarkan oleh keluarganya. Ia harus memastikan bahwa hidupnya bersamanya bahkan lebih baik dari pada dengan orang tua dan saudaranya. Dengan begitu, tidak ada yang bisa menipunya dari dirinya.