Benjamin sudah menunggu di dekatnya dengan sebuah mobil.
Lucille bergegas mendekat dan masuk ke kursi penumpang.
Benjamin langsung memutar mobilnya dan melaju kencang.
Tepat saat itu, Klemen bergegas keluar bersama pria-prianya setelah menyadari apa yang terjadi, tapi yang tersisa hanya bekas ban di jalan...
"Bajingan! Kalian para bajingan!"
Fakta bahwa seseorang telah mencuri peluit tulang tepat di bawah hidungnya membuatnya sangat marah.
...
Setelah mengemudi kembali ke hotel, Benjamin akhirnya menghela napas.
"Tidak buruk. Berjalan lebih lancar dari yang aku kira," ujarnya.
Hal terpenting dalam misi ini adalah pemahaman diam-diam antara mereka berdua. Lucille, yang mengerjakan tugasnya, cukup tegas, sementara Benjamin, yang mendukungnya dari belakang, cukup cepat bertindak.