Bab 1
Bu suminem yang habis pulang dari jualan, saat melewati hutan pinus diri nya merasa merinding,, seperti ada yang mengikuti nya,, padahal masih jam delapan malam.
Saat Bu suminem melihat kebelakang,, ia di kagetkan dengan sosok pocong dengan muka yang hitam dan sudah mengelupas sehingga belatung yang seukuran ibu jari, jatuh di hadapan Bu suminem.
"Aaaahhhhhhh pergi kamu" ujar Bu suminem yang langsung berlari meninggalkan barang bawakan nya, dan meminta tolong berharap ada warga yang mengetahui nya.
"Tollloong tollong" teriak Bu suminem,, yang beberapa meter lagi masuk ke perkampungan rumah penduduk, tetapi karena Bu suminem panik, ia terjatuh
Saat melihat kebelakang Bu suminem merasa lega pasalnya pocong dengan muka yang gosong sudh tidak mengejar nya lagi.
Saat Bu suminem menoleh kedepan
"Aaaahhhhhh" teriak Bu suminem, sembari menutup mata nya
Ternyata sudah ada pocong yang tadi berada di hadapan nya. Dan Tiba tiba saja pocong itu langsung menyemburkan ludah nya ke wajah Bu suminem, "cuiiiihhh"
Bu suminem yang takut, tanpa sadar ia sudah terkena ludah dari sih pocong.
Mitos nya jika seseorang terkena ludah pocong, ia akan mengalami nasib buruk dan terkena kutukan, atau menjadi sakit keras.. apa bila tidak di tangani dengan cepat orang tersebut akan meninggal dalam waktu cepat!!
Lima belas menit lama nya Bu suminem berteriak, akhirnya ada orang yang menolongi nya.
"Bik,, oh bikk" panggil seseorang tersebut sembari memukul pundak Bu suminem dengan cara halus.
"Aaaahhh pocong" teriak Bu suminem saat di senggol salah satu warga
"Astaghfirullahadzim bik, saya anak nya pak Wawan Jojo abirza,, bukan pocong" tutur Jojo
Bu suminem yang mendengar suara dari anak pak Wawan,, perlahan lahan ia membuka mata nya.. dengan iseng nya Jojo langsung menarik idung nya, yang seakan akan bercosplay menjadi babi
"Aaaahhh betul nya kamu anak pak Wawan" tutur Bu suminem yang kembali menutup mata nya
"Hahaha betul loh bik, ini saya, saya tadi cuman iseng,, lagian bibik ngapain to di hutan pinus malam malam gini" ujar Jojo, lalu mencoba menakut nakuti Bu suminem, dengan cara ia membisik kan nya "seharus nya bibik kan tahu, kalau di hutan ini di larang di lewati kalau malam hari"
Dengan reflek nya Bu suminem langsung memukul bahu Jojo "jangan nakut nakutin kamu Jo, kamu sendiri ngapain di sini"
"Siapa bilang saya sendiri" ujar Jojo sembari menunjuk ke
arah gapura masuk nya desa,, yang ternyata sudah berdiri tiga pemuda andalan desa. "kami tu lagi berpatroli, tetapi tiba tiba kami mendengar suara ibu berteriak mintak tolong ya udh kami langsung kemari"
"Ya sudah,, kalau begitu bantu bibik berdiri"
"Emang nya bibik kenapa menjerit jerit seperti tadi?" Tanyak Jojo sambil membantu Bu suminem berdiri.
"Biar di rumah saja bibik bicara, sekarang bantu bibik berjalan, kaki bibik sakit soal nya"
"Siap bik" ujar Jojo lalu memikul lengan bik suminem.
Jojo ni walaupun orang nya iseng, dan doyan makan, tapi dia baik ya guys.
Sampai nya di rumah Bu suminem.
"Tok tok, assalamualaikum" ujar Jojo yang mengetuk pintu
"Walaikumsalam,, "ceklek"
"Yaallah Bu, ibu kenapa?" Tanyak anak nya Bu suminem yang bernama indah Sulastri
"Ibu tadi jatuh di hutan pinus nak" ujar Bu suminem "dudukan bibik di kursi Jo" pintah nya
Dengan pelan pelan Jojo menduduki Bu suminem di kursi rotan milik nya.
"Mau minum apa kang?" Tawar indah
"Kopi mbak kalau ada" ujar Jojo tanpa segan nya.
"Kamu ni Jo, gak ada segan nya di rumah orang" tutur anak
nya pak RT yang bernama Dani Anggara
"Gak papa to kang,, lagian sampean bertiga udh membantu ibu saya" tutur indah, lalu menuju dapur.
"Emang nya apa yang terjadi sama bibik di hutan itu?" Tanyak seorang pemuda yang bernama Aden
Saat Aden menanyakan itu, tiba tiba wajah Bu suminem mengeluarkan keringat yang menandakan kalau diri nya sedang ketakutan
"Bik o bik" panggil Aden lagi yang melihat bu suminem mendadak diem.
"Hmmm sebenar nya ibu takut ingin menceritakan nya nak Aden, nak Aden kan tau sendiri,, apa yang di katakan ustadz Jalal ludin,, kalau ada apa apa yang terjadi di hutan, jangan di bicarakan di dalam desa,, takut nya apa yang di ceritakan menjadi Malapetaka bagi diri nya" tutur Bu Suminem
Mereka bertiga yang mendengar penjelasan Bu suminem merasa syok, pasal nya pak ustadz tidak pernah berbicara sama mereka bertiga mengenai hutan itu.
"Kapan pak ustadz ngomong seperti itu bik?" Tanyak Aden
"Barusan semalam kang" ujar Bu suminem, yang membuat mereka menjadi berfikir.
"Di minum dulu kang" tawar indah Sulastri yang membawakan tiga gelas kopi hitam dan sepiring ubi rebus
"Iya ndah, terimakasih" seru kang Aden
"Kok pak ustadz tidak ada memberitahu kita ya" ujar Jojo
"Ya mungkin kita belum ada ketemu dengan beliau, kamu kan tau sendiri, kalau pak ustadz, orang nya sibuk, tidak pernah ada di rumah" sahut Dani sembari menyeruput kopi nya.
"iyaa sih kang, tapi kalau tidak segera di beritahu kan warga, bisa jadi bahaya" seru Jojo
"Pak ustadz sudah memberitahu kan warga, mungkin waktu itu, kalian sedang berladang, makanya tidak mendapatkan informasi dari pak ustadz" ujar Bu suminem menjelaskan
"Hmm, ya uwes Bu, kalau gitu kami bertiga permisi dulu, kami ingin memberitahu kan sama nek Lasmini" seru Aden.
"Ya uwes hati-hati"
Akhir nya malam itu mereka bertiga langsung menuju ke tempat nek Lasmini ningrat, yang berada di ujung desa yang berdekatan dengan sawah milik warga.
Sampai nya di rumah nek Lasmini, yang keseluruhan nya terbuat dari tepas bambu, berserta atap nya. Tetapi berbeda dengan pintu nya yang terbuat dari pohon jati. Dan bagi siapa pun yang melihat nya, pasti merasa ibah. Dan nek Lasmini ningrat sering di sebut dengan nama nek ani
"Assalamualaikum nek tok tok" panggil Aden yang mengetuk pintu
"Walaikumsalam" ucap nek ani
"Ceklek" suara pintu yang di buka, dan terlihat lah seorang nenek yang berusia lima puluh tahun.
"Ada opo to lek, kok sampean bertiga jam sebelas,, belum pulang kerumah nya masing masing" ujar nek Ani
"Kami bertiga ingin menanyakan yang barusan terjadi kepada bik suminem nek" tutur Aden
"Wes sesok ae, iki wes malam, tidak baik menceritakan orang malam malam seperti ini" ujar nek ani
"Hmm tetapi kami bertiga memiliki perasaan yang tidak enak nek" sambung Jojo, yang di anggukin Dani dan juga Aden
"Sebenarnya saya sudah tau, apa yang terjadi dengan Bu suminem" sambung nek ani