Di sebuah negara yang indah. Seorang anak laki laki bersekolah dengan tekun untuk menggapai impian nya. Impian yang mungkin terdengar konyol bagi sebagian orang. Tapi dia tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Dan terus melangkah maju untuk terus berkembang dan menemukan cinta sejati nya. Ini adalah cerita seorang laki-laki yang terus menghadapi kenyataan walaupun rasa nya sangat menyakitkan dan pahit.
Duduk sendiri di sebuah perpustakaan dan sedang membaca sebuah buku astronomi.
"Reaksi yang terjadi pada inti matahari adalah reaksi di mana dua atom hidrogen saling berhimpitan hingga terjadi nya penggabungan dua atom, reaksi ini disebut reaksi fusi."
Dia membacanya dengan seksama tanpa melewatkan satu kata pun.
"Ternyata luar angkasa lebih menarik dari yang aku bayangkan. Kuharap aku bisa menjelajahi nya suatu saat nanti"
Dia menutup buku nya kembali dan meletakkannya kembali ke rak. Setelah meletakkan nya kembali dia bersiap untuk kembali pulang.
Di dalam perjalanan pulang, di saat dia berjalan di pinggir jalan. Seorang perempuan yang sedikit familiar lewat di depan nya. Rambut nya abu abu dengan rok pendek juga jubah yang terlihat kebesaran.
"Eh… tadi itu"
Dia berusaha mengejar perempuan tadi ke dalam gang di pinggir jalan. Perempuan tersebut terlihat seperti karakter utama pada novel yang pernah dia baca.
"Tu-tunggu sebentar!!.."
Perempuan itu berhenti sembari membelakangi diri nya. Hanya menengok sedikit ke arahnya. Dan tersenyum.
"Namamu!!.. siapa namamu!!.."
Dengan nafas yang berat dia menanyakan nama perempuan itu. Perempuan itu hanya tersenyum lalu berlari ke belokan gang tersebut. Sebelum benar benar menghilang dia melihat gumaman di mulut perempuan itu.
"Ka-mu-lah o-rang-nya"
"Ah.. tunggu sebentar, jawab dulu pertanyaan ku"
Dia berusahalah mengejarnya tapi ternyata jalan hanya ada tembok saja. Jalan yang buntu tidak mungkin dilewati oleh perempuan seperti nya.
"Ke-kemana dia pergi."
Kebingungan memenuhi pikiran nya. Siapa dirinya? Kenapa dia mirip dengan karakter tersebut?. Dia memikirkan nya sejenak tapi pada akhirnya hanya kebingungan lah yang memenuhi pikiran nya.
"Dia siapa ya?"
"Dan kenapa dia tersenyum seperti itu."
"Terlebih lagi apa maksudnya aku adalah orangnya"
Berbalik kembali untuk pulang. Tetapi tiba-tiba terdengar suara dan angin berhembus kuat.
"Aku mencintaimu"
Suara tersebut mengagetkan nya tapi saat dia berbalik ke belakang dia sudah berada di tempat lain. Sebuah perkotaan dengan nuansa abad pertengahan.
"A-apa ini?"
"Apakah ini yang nama nya isekai?"
Dia terkejut dan kebingungan dengan keadaan sekarang.
"Sebenarnya apa yang telah terjadi?."
Dari belakang nya terlihat seorang perempuan berlari tergesa gesa. Karena terburu buru dia tidak melihat ada orang di depan nya dan langsung menabraknya. Mereka berdua terjatuh ke tanah.
"Ahh… aduh maaf aku tidak melihatmu tadi"
Perempuan itu meminta maaf sambil membereskan barang barang nya.
"Tidak perlu dipikirkan, aku baik baik saja."
"Lagi pula kenapa kamu berlarian begitu."
Dia membantu membereskan barang barang wanita itu dan menanyakan beberapa hal.
Wanita itu berbicara dengan ragu seolah tidak ingin memberitahu alasannya.
"Hmm… aku sebenarnya…"
Dari arah wanita tersebut datang sebelumnya terlihat seorang laki laki.
"Tuan putri. Mohon kembali ke kerajaan."
Ternyata wanita tersebut adalah seorang putri dari suatu kerajaan. Dia berdiri di belakang mu dan berkata.
"Tidak mau aku, di sana membuatku bosan. Hanya ada para penjaga dan pelayan. Aku ingin bermain di luar."
Menjawab dengan kasar prajurit yang datang menjemput. Dia seperti sangat kesepian di sana.
"Tapi tuan putri".
Jawab prajurit tersebut dengan bimbang.
Merasa ingin membantu, dia berusaha berbicara dengan tuan putri.
"harusnya kamu tidak boleh seperti itu. Mereka pasti sangat mengkhawatirkanmu. Pulanglah, dan lain kali jangan pergi sendirian lagi."
Tertegung diam sesaat. Dan menunduk kepala.
"Maaf kan aku yang sudah nakal. Aku akan pulang sekarang."
Dia meminta maaf dengan perlahan dan wajahnya sedikit tersenyum.
"Nah seperti itu, sebagai ganti nya aku akan menjadi temanmu."
"Benarkah"
Tuan putri tersenyum gembira dan melingkarkan jari kelingking nya ke tangan jari mu.
"Janji ya"
"Ya tentu saja".
Tuan putri berlari ke prajurit tersebut.
"Terimakasih banyak, kau sangat membantu saya."
"Eh… aku belum memperkenalkan diri sebelumnya. Nama saya adalah haruto"
Haruto memperkenalkan diri nya. Dia adalah seorang prajurit yang di khususkan untuk menjaga tuan putri.
"Nama saya Ren (蓮) Kurosawa (黒沢). Salam kenal".
Setelah perkenalan yang singkat. Haruto bertanya kepadamu.
"Apa kau seorang Petualang dari negeri lain. Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, terlebih lagi pakaianmu belum pernah kulihat."
Pertanyaan yang yang mendadak membuat Ren terkejut. Dia tidak ingin haruto tahu bahwa dia adalah seseorang dari dunia lain.
"Ah.. begitulah. Aku baru saja datang ke sini."
Prajurit itu tersenyum.
"Jadi kamu pendatang baru."
"Semoga kamu betah di negara ini."
Obrolan yang tenang seketika hilang dengan kegaduhan.
"Nagaaa!!!...."
Para prajurit lain berteriak bahwa seekor naga besar berwarna hitam datang mendekat.
Kulit yang bersisik seperti kadal. Tanduk yang kokoh. Dan sayap yang besar hingga menghalangi matahari menyinari dataran di bawahnya saat dia terbang.
"Naga datang menyerang di saat seperti ini."
"Kurosawa-kun. Ini pertemuan yang singkat tapi aku harus membantu yang lain."
Dengan wajah yang sedikit panik. Haruto langsung berlari meninggalkan Ren.
Ren hanya memandangi haruto berlari untuk membantu mengevakuasi warga dan membantu prajurit yang lain.
`di saat seperti ini tiba tiba naga menyerang.`
`apakah dia tertarik akan sesuatu?`
Tanpa pikir panjang Ren berlari mengejar naga tersebut.
Dengan nafas yang berat dia akhirnya sampai tempat naga tersebut. Di sebuah gerbang besar salah satu pintu masuk kota.
Dari kejauhan dia melihat wanita dengan berdiri di depan naga tersebut. Pakaiannya berbeda dengan prajurit lain.
Terdapat pelindung besi di tangan seperti sarung tangan dan juga ada di kaki nya seperti sepatu hingga lutut. Baju nya minimalis lebih seperti seorang yang berkebangsaan Spanyol. Rambut nya merah dengan kepang kuda, dan ada pedang di Pinggang kiri nya.
Dia mencabut pedang tersebut dengan wajah serius, lalu menatap naga tersebut.
Dengan tarikan nafas yang dalam, dia mengangkat pedang tersebut ke atas. Seperti ingin menebas.
"Eternal Flame"
Api membara muncul di pedang nya. Api itu terus membesar hingga membuat situasi yang mencekam antara mereka dirinya dan naga tersebut.
Naga tersebut hanya menatap dan memandang remeh hal tersebut.
"Musnahlah!!!.... Hingga menjadi abu!!.."
Wanita itu berteriak dengan keras dan mengayunkan pedangnya ke arah naga tersebut.
Api dari pedang tersebut seperti air mancur yang jatuh ke arah naga tersebut.
Setelah nya sebuah ledakan besar terdengar. Kabut menutupi tubuh naga tersebut.
Setelah beberapa saat, kabut nya menghilang dan memperlihatkan naga tersebut yang bahkan tidak tergores sedikit pun.
"Ini mungkin, bagaimana mungkin dia masih hidup."
Dengan wajah yang kesal, wanita itu terdiam.
Ketika naga itu tersebut hendak menyerang. Dengan nafas api nya. Di secara tiba tiba memandang Ren.
Seperti nya dia menyadari keberadaan nya atau mungkin menyadari hawa kehadiran yang mengancam.
Naga tersebut menyemburkan api nya.
Awalnya wanita yang di hadapi sebelumnya mengira dia mengincar dirinya.
Ternyata serangan tersebut melewati dirinya dan langsung mengarah ke Ren.
Ren yang terkejut hanya terdiam.
`Yah!.. seperti nya sampai sini akhirnya nya`
Ren hanya tersenyum dan terdiam, dia sadar bahwa ini akhir dari hidupnya.
Wanita yang sebelumnya ingin menyelamatkan diri nya tapi itu sudah terlambat. Dia tidak cukup cepat untuk melindungi Ren.
Nafas api naga tersebut menghantam Ren dan merubah nya menjadi abu.
Entah bagaimana cara nya Ren kembali ke masa lalu disaat dia sedang berbicara dengan haruto.
"Jadi kamu pendatang baru."
"Semoga kamu betah di negara ini."
Wajah Ren terlihat kebingungan dengan hal yang baru saja terjadi. Dia menunduk ke bawah dan terlihat sedikit pucat.
"Hey apa kau baik baik saja."
Tanya haruto kepada Ren.
"Ah.. aku baik baik saja. Hanya sedikit lelah."
"Lebih baik kamu segera Istirahat."
"Omong omong, siapa anak kecil. Ehem… maksudku perempuan di belakang mu itu."
Ren berbalik dan melihat perempuan kecil berdiri di belakang nya. Tingginya sekitar 140 CM sangat jauh berbeda dengan Ren yang memiliki tinggi 170 CM. Tubuhnya kecil dengan wajah yang imut dan rambut abu abu yang halus. Pakaian nya seperti jubah putih dengan corak berwarna ungu gelap di beberapa bagian. Jubahnya menutupi seluruh tubuhnya dengan sobekan di depan sedikit ke kanan. Sobekan tersebut membantu diri nya bergerak lebih mudah. Ada tudung di belakang nya yang tidak dia pakai. Tudung tersebut dilengkapi dengan sepasang telinga kucing.
Dia mulai memperkenalkan dirinya kepada Ren dan yang lain.
"Maaf atas ketidaksopanan saya, nama saya Lunette"
"Tuan Ren, maaf atas keterlambatan saya"
Ren yang masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi di kejutkan dengan seorang bocah di depan nya.
"Eh.. tunggu, kamu sia…"
Secara tiba tiba Lunette meraih tangan kiri Ren. Dan berbicara melalui telepati.
`Tuan Ren mohon dengarkan aku dulu`
`berpura pura lah bahwa aku datang bersama mu`
Ren hanya terdiam dan mengikuti apa yang dikatakan Lunette.
"Jadi kalian berdua saling mengenal?."
Tanya haruto pada Ren.
"Ah.. ya, dia Asisten ku Lunette."
"Aku menyelamatkan nya di perjalanan."
Jawab Ren dengan ragu dan berusaha meyakinkan haruto.
Tidak lama kemudian kejadian sebelumnya terjadi kembali. Naga itu datang sama seperti kejadian sebelumnya.
Kali ini Ren merasa ragu untuk pergi mengejar naga tersebut. Tangan nya gemetar karena takut akan kematiannya.
Lunette merasakan tangan Ren yang bergetar dan mendongak ke atas memandang wajah Ren.
"Tuan Ren, naga itu mengincar dirimu. Jika di biarkan, negara ini akan berubah menjadi abu."
Mendengar perkataan Lunette. Ren menguarkan tekatnya dan mulai berlari mengejar naga tersebut bersama Lunette.
Setelah sampai di sana dia kembali melihat perempuan yang melawan naga sebelumnya.
Naga itu langsung mengarahkan pandangan nya kepada Ren dan Lunette. Seperti nya aura kedatangan Ren dan Lunette sangat menarik perhatian nya.
"Dia seperti sudah sadar dengan kehadiran kita tuan Ren"
Tangan Ren bergetar dengan kuat.
Lunette yang merasakan keraguan dan ketakutan Ren, Lunette langsung menggenggam lebih kuat tangan kiri Ren.
Naga itu kembali menyerang dengan nafas naga nya.
Di saat itu terjadi perempuan yang sedang melawan naga itu baru tersadar bahwa naga tersebut tidak mengarahkan serangan nya pada nya.
Dia berbalik dan melihat Ren dan Lunette.
"Hey…. Cepat pergi dari sana"
Dia berlari ke arah Ren dan Lunette. Tapi semua itu sia sia.
Serangan naga itu dilepaskan dan dengan cepat mengarah ke Ren dan Lunette.
Dia saat saat terakhir, Lunette mengarah tangan kiri nya ke depan.
"Stalwart Barrier"
Api naga tersebut terpecah ke berbagai arah, bahkan hawa panasnya pun tidak menyentuh mereka.
"Pandemonium Abyssal"
Tubuh naga itu bergejolak dan mulai membengkak, seketika tubuh naga itu meledak dan menyebarkan tumpukan daging dan darah kemana mana.
"Tuan Ren, apa anda baik baik saja"
Ren terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Ta-Tadi itu apa."
Tanya Ren pada Lunette.
"Itu adalah sihir yang Tuan Ren ajarkan padaku."
"Eh.. aku mengajarkanmu sihir?.
Di tengah obrolan Ren dan Lunette. Wanita ksatria itu datang.
"Hey kalian, apa kalian baik baik saja"
"Ah.. ya kami baik baik saja."
Jawab Ren kepada nya.
Lunette yang melihat perempuan itu langsung memeluk Ren dari belakang. Seperti merasakan ancaman akan kehilangan Ren.
Wajah nya lucu dengan pipi yang seperti mochi.
"Syukurlah kalian baik baik saja"
"Omong omong kamu ini siapa"
Tanya Ren kepada wanita itu.
"Maaf karena tidak memperkenalkan diri sebelumnya."
"Nama saya Valeria Lyra Rowena"
"Saya seorang putri tunggal dan sekaligus pemimpin panglima kerajaan"
Valeria memperkenalkan diri nya dengan sopan kayaknya seorang putri.
`Seorang Putri mahkota menjadi seorang ksatria!`
`sepertinya cewek ini sudah gila`
"Nama ku Ren Kurosawa, dan dia Lunette"
Ren memperkenalkan diri mereka pada Valeria. Seperti nya Lunette tidak terlalu menerima Valeria.
"Kalau begitu salam kenal"
Valeria sedikit membungkuk dan tersenyum pada Lunette.
Wajah Lunette hanya datar pada Valeria.
"Karena kamu sudah mengalahkan naga tersebut, jika kamu berkenan."
"Bisakah kamu ikut bersama ku ke kerajaan"
"Raja pasti ingin bertemu dengan orang sepertimu."
Ajak Valeria Kepada Ren.
Walaupun sedikit ragu pada akhirnya Ren menerima ajakan Valeria.
"Hmm.. baiklah aku akan ikut."
Di suatu tempat yang entah di mana. Seorang wanita sedang duduk di kursi sembari minum teh. Ruang tersebut gelap sehingga wajah nya tidak terlihat.
Tawa nya menggema ke seluruh ruangan.
"Hahaha…."
"Sungguh laki laki yang menarik. Tidak heran diriku sangat tertarik padanya"