Matahari mulai tenggelam, menyelimuti langit kampus dengan semburat jingga keemasan. Suasana sore itu terasa damai, namun di balik keindahan senja, pikiran Nara Arunika Az-zahra tak pernah benar-benar tenang. Di sinilah ia, berdiri di tengah lapangan yang ramai, dengan senyum yang selalu berhasil menenangkan hati banyak orang. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di balik keanggunannya, Nara menyimpan sebuah kelemahan: sakit lambung yang kerap kali menyerangnya di saat-saat ia terlalu banyak memikirkan masalah orang lain.
Para sahabatnya, tujuh laki-laki dengan karakter yang beragam, selalu berusaha melindunginya. Mereka telah bersama sejak masa SMA hingga kini duduk di bangku kuliah, menjadi penjaga setia yang berprinsip untuk melindungi Nara dari apa pun—termasuk dari para pengagum yang tak terhitung jumlahnya. Setiap orang yang ingin mendekati Nara tahu bahwa mereka harus menghadapi "ujian" dari sahabat-sahabatnya terlebih dahulu, seolah Nara adalah ratu yang dijaga oleh pasukan yang tangguh.
Di tengah kesehariannya yang penuh warna, Nara tak menyadari bahwa ada seseorang di organisasinya yang diam-diam mengaguminya. Perasaan yang tersimpan itu menambah dinamika dalam hidup Nara, yang sudah rumit dengan segala tanggung jawab organisasi, kuliah, dan menjaga kesehatan.
Ini adalah kisah tentang persahabatan, cinta yang terpendam, dan perjalanan mereka menghadapi dunia yang penuh tantangan. Di mana tawa dan air mata saling berganti, dan di mana setiap momen menjadi kenangan yang tak terlupakan. Dalam perjalanan ini, mereka belajar bahwa persahabatan sejati tak hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang memahami, menerima, dan menjaga satu sama lain, meski harus menghadapi semua rintangan.