Chapter 212 - Sumpah demi hidupku

Roger melirik teleponnya, alisnya berkerut dalam frustrasi saat panggilan lainnya ke Demitri tidak dijawab.

Sebelumnya, ketika dia mengantar Lucius, dia bahkan tidak sempat masuk ke dalam rumah, teralihkan oleh panggilan mendesak dari Zayne. Sekarang, dia mencoba mengumpulkan apa yang telah membuat Lucius sangat terganggu sehingga dia berakhir di bar.

"Ayo, Demitri, angkat," gumam Roger dengan pelan, menekan tombol panggil sekali lagi.

Baris telepon berdering sebentar sebelum terputus lagi, membuat Roger menatap layar kosong. Kesabarannya menipis, tapi dia tahu lebih baik dari pada melanggar instruksi Lucius untuk tetap di tempat.

Membuat Lucius marah bukanlah pilihan yang bijak, kecuali jika dia ingin menghadapi konsekuensinya—lidah yang tajam paling baik atau tinjuan ke rahang paling buruk.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS