"Ya, aku ingin kamu sembuh dulu," kata Layla dengan lembut. "Tapi lebih dari apapun, aku hanya ingin kita melarikan diri ke tempat yang jauh—tempat dimana tidak ada yang bisa menjangkau atau menyakitimu lagi."
Lucius tersenyum kecil, menggelengkan kepala. "Dia tidak akan kembali," dia memberi jaminan meski masih ada kegelisahan di matanya. "Mari kita tinggal di sini sampai aku benar-benar pulih. Kita tidak perlu pergi kemana-mana sekarang ini."
Dengan ragu, Layla mengangguk. "Baiklah," dia setuju meskipun pandangannya masih tertuju ke horizon, seolah membayangkan kebebasan yang dia harapkan untuk mereka.
Lucius memalingkan perhatian ke buket di tangannya saat kenangan muncul. "Aku ingat pertama kali aku membeli sekuntum bunga dari toko bunga tempat kamu bekerja," katanya, suaranya penuh kelembutan. "Kamu terlihat sangat menggemaskan hari itu, berdiri di balik konter, sepenuhnya fokus merangkai bunga. Aku tidak bisa berhenti menatap."