"Apakah kamu masih berencana pergi ke Rusia minggu depan? Saya harap kamu menemukan apa yang kamu cari," bisik Layla dengan lembut, kepalanya bersandar nyaman di dada Lucius.
Jari-jari Lucius dengan ringan melukiskan pola di punggungnya saat ia menjawab, "Saya sedang memikirkan untuk menunda perjalanan itu."
Alis Layla berkerut dalam keheranan. Dia mengangkat kepalanya, tatapan penasarannya bertemu dengan miliknya. "Apa? Mengapa kamu menundanya?" tanya dia.
Senyum samar tersungging di sudut bibir Lucius saat ia memandangnya. "Karena ada sesuatu yang lain yang mendominasi pikiranku belakangan ini," tegasnya.
Layla bergeser, bersandar pada siku-sikunya agar dia bisa menghadapnya sepenuhnya. "Dan apa itu?" tanya dia, matanya sedikit menyipit, rasa ingin tahunya bertambah saat dia menyelidiki wajahnya untuk mencari jawaban.