Lucius pulang ke rumah usai berbelanja, lega menemukan rumah masih sepi. Layla belum tiba, memberinya cukup waktu untuk menjalankan rencananya. Ia berniat membuat kejutan dengan makan malam buatan sendiri.
Saat ia masuk ke dapur, Roger, yang selalu peka sebagai asisten, menawarkan bantuan.
"Pulanglah dan istirahatlah," kata Lucius tegas, sambil mengikat celemek di pinggangnya.
Roger ragu-ragu. "Tapi Nyonya akan pulang dalam satu jam lagi. Anda yakin bisa mengurus semuanya sendiri?"
Lucius tersenyum sinis. "Jika saya butuh bantuan, saya akan memanggil para pelayan. Lagipula, kamu lupa kalau saya punya pengalaman di dapur," tambahnya, mengingat pelajaran masak yang pernah diikutinya bertahun-tahun lalu.
Roger mengangkat alis. "Itu sudah lama sekali, Bos. Saya masak sendiri setiap hari - Saya akan tetap di sini dan membantu."
Lucius menghela nafas, menyadari waktu tak mendukungnya. "Baiklah, tapi hanya kali ini," katanya seraya berkonsentrasi pada tugas yang ada.
