Chapter 117 - Merencongkannya

"Bukan berarti aku tidak percaya, tapi kita tidak ada di sana saat tes itu dilakukan. Itulah mengapa sulit bagi yang lain untuk percaya," ujar Miriam. "Lucius dikenal dengan cara-cara liciknya dalam menangani segala masalah. Ayahmu tidak datang karena dia merasa itu hanya akan membuat kalian berdua semakin marah. Datang ke rumah sakit di pagi hari, di mana tes itu akan dilakukan," katanya, dengan tatapan penuh harap.

"Jangan bicara buruk tentang Lucius," kata Layla, bibirnya bergetar karena ia hampir menangis. Dia tidak bisa terlihat lemah dengan meneteskan air mata di depan Miriam.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS