"""
Mata Wen Shizhou berkedut.
Ia menahan rasa sakit di kepalan tangannya dan menyunggingkan senyum.
"Pak Qin, saya pikir mungkin ada beberapa kesalahpahaman antara kita," katanya.
"Lihatlah di sini..."
Wen Shizhou melirik sekeliling.
"Bagaimana kalau kita membicarakannya di dalam ruang gambar?"
Zhou Yu mengangguk.
"Tidak masalah."
Dia memang ingin melihat trik apa lagi yang dimainkan Wen Shizhou.
Setelah mereka tiba di ruang gambar, Wen Shizhou menyuruh murid-muridnya menyajikan teh.
"Silakan, Pak Zhou, coba teh unik dari Aula Shenwu ini," ajaknya.
Melihat sikap tenang Wen Shizhou, Xie Changlin tak bisa menahan diri lagi; dia langsung menghancurkan cangkirnya ke lantai.
"Wen Shizhou, hentikan kepura-puraan ini! Kau menyuruh Sun Ling mengutuk anakku, dan kau harus menjelaskan ini padaku," tuntutnya.
Wen Shizhou merespons dengan acuh tak acuh:
"Xie Changlin, kutukan itu bukan khusus untuk anakmu. Paling banter, kami hanya berniat memanfaatkan anakmu."
