Di sebuah bis ada segerombolan anak sekolah yang sedang tur dan di salah satu tempat duduk ada pria yang bernama siro. pria ini adalah seorang guru dari murid yang menumpangi bis ini di suatu saat bis yang mereka tumpangi tiba tiba mogok di tengah hutan, tiba tiba ada segerombolan orang berbaju hitam yang datang menggunakan senjata tajam dari kejauhan melihat ini para murid ini mulai panik untung saja ada Siro yang menenangkan mereka.
"Tenang semuanya lebih baik kalian telfon polisi bapak akan alihkan perhatian para orang itu terlebih dahulu"ucap Siro kebetulan sekali Siro ini punya begroun silat jadi dia mencoba untuk menghentikan gerombolan orang itu agar tidak menyerang muridnya.
Setelahengatakan itu Siro langsung keluar dari bus yang iya tumpangi dan tanpa menunggu lama orang orang itu langsung menyerang Siro,pada awalnya Siro masih bisa melawan akan tetapi tiba tiba salah satu dari orang itu menusuk Siro dari belakang dan tepat mengenai jantung Siro yang membuat Siro langsung terkapar di jalan,dan tak seberapa lama sirine polisi terdengar itulah hal yang di dengar Siro sebelum tidak sadarkan diri.
Setelah tidak sadarkan diri itu tiba tiba Siro merasa tubuhnya sembuh seperti tidak ada yang terjadi dan Siro langsung membuka matanya.
"Di mana aku ini kenapa aku seperti berada di gua bukankah aku sedang bertarung dan tertusuk pisau dan di mana bekas tusukan itu apa para murid baik baik saja"ucap Siro sambil melihat bekas tusukan tadi.
Ding
"Ini adalah dunia tian Li dan keadaan murid anda baik baik saja"tiba tiba ada suara yang terdengar.
"Oh syukurlah kalau mereka baik baik saja"ucap Siro dengan lega.
Namun setelah mengucapkan itu tiba tiba Siro tersadar bahwa dia sendirian di sini kenapa ada suara yang menjawabnya,setelah itu Siro menoleh ke kanan dan kekiri benar saja tidak ada siapapun di sini.
"Siapa kamu dan dunia apa yang kau katakan tadi"ucap Siro dengan keras berharap orang yang menjawabnya tadi keluar.
Ding
"Aku adalah sistem yang ada di di ei tuan jadi tuan tidak perlu mencariku dan ini adalah dunia tian Li dunia dimana ada berbagai macam Monster dan energi sihir"suara sistem terdengar lagi.
"Sistem? Monster? Sihir? Kenapa seperti game apa aku sedang bermimpi"ucap Siro.
Ding
"Tuan tidak bermimpi, tuan Ter lempar ke ke dunia ini setelah kematian tuan"jawab sistem.
"Ah iya aku lupa bahwa pisau yang menembus jantung tidak mungkin bisa di sembuhka"ucap Siro akhirnya tersadar.
Setelah mengatakan itu siro langsung berjalan keluar dari gua.
"Oh iya sistem apa aku memiliki sekil"tanya siro kepada sistem.
Ding
"Tuan memiliki sekil mengendalikan petir dan memiliki tubuh fisik yang sangat kuat"ucap sistem.
"Hem kekuatan fisik ya apa aku tidak memiliki kekuatan lain dan apa aku tidak memiliki senjata"tanya siro lagi.
Ding
"Tuan bisa mendapatkan kekuatan lain jika bisa mendapatkan inti sihir dari binatang atau orang yang ingin tuan miliki sekilnya"ucap sistem lagi.
"Oh iya sistem apa setiap orang bisa melakukan penyerapan sekil ini"tanya siro lagi.
Ding
"Tidak Tuan seharusnya ini hanya di miliki oleh orang yang memiliki sistem di tubuh mereka dan tidak semua orang bisa mendapatkannya"jawab sistem.
Setelah itu siro terus melanjutka perjalannya namun di tengah perjalanan tiba tiba dia di cegat oleh seekor kelabang berukuran besar kelabang ini sangat besar bahkan dia memiliki panjang sampai 10 meter dengan lebar sampai 1 meter.
Melihat kelabang ini siro tersenyum.
"Sistem apa aku bisa mengambil inti energi dari binatang ini"tanya siro kepada sistem.
Ding
"Tentu saja tuan"jawab singkat sistem.
Setelah mendengar jawaban itu Siro langsung mengeluarkan pedangnya dan menyerang kelabang raksasa itu,melihat Siro menyerang kelabang itu tidak tinggal diam kelabang itu langsung menyemburkan cairan beracun ke arah Siro.
Ding
"Tuan jangan sampai terkena cairan itu jika tuan terkena kemungkinan tubuh tuan akan membusuk"ucap sistem memperingati.
Mendengar peringatan sistem Siro langsung memfokuskan petir ke bagian kakinya untuk melompat ke atas bagian gua,setelah mencapai Diding atas bagian gua Li Tian langsung melesat ke arah kelabang itu dan langsung menebasnya menjadi beberapa bagian yang membuat kelabang itu langsung mati di tempat.